1. VISI
Meningkatkan peran serta & pemberdayaan seluruh elemen masyarakat dalam usaha percepatan gerak pembangunan guna terwujudnya masyarakat Sumenep yang makin sejahtera dilandasi nilai-nilai agama dan budaya melalui kepemimpinan yang kuat namun amanah, sidiq, fathonah dan tabligh.
2. MISI
1. Percepatan pembangunan infrastruktur dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat (sandang, pangan dan papan) untuk mencapai taraf kehidupan yang layak dan sejahtera.
2. Pemberdayaan pengusaha kecil, menengah dan koperasi (UMKM) dengan mengembangkan ekonomi kerakyatan dalam usaha pemberantasan kemiskinan.
3. Pemerataan pembangunan kawasan daratan dan kepulauan secara terpadu dan proporsional, khususnya kawasan daerah tertinggal.
4. Optimalisasi pengelolaan sumberdaya alam (SDA) untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat melalui peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).
5. Peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan dan IPTEK, pemberdayaan pondok pesantren, serta memacu jiwa kewirausahaan untuk membuka lapangan kerja seluas-luasnya.
6. Peningkatan nilai-nilai etika dan profesionalisme dalam penyelenggaraan pemerintahan; serta reformasi birokrasi dalam kerangka efisiensi dan efektifitas.
3. INVENTARISASI PERMASALAHAN
· Golongan Masyarakat Bawah (pedesaan/kepulauan)
ü Rendahnya daya beli masyarakat, yang disebabkan oleh rendahnya pendapatan; sebagai dampak dari lambatnya kemajuan / gerak perekonomian; kegagalan panen, rendahnya harga komoditas petani / nelayan.
ü Krisis Air Bersih
ü Krisis Sembako
ü Krisis Energi (listrik dan BBM)
ü Rendahnya tingkat pelayanan kesehatan
ü Sulitnya transportasi kepulauan
ü Kondisi perumahan yang kurang layak
ü Rendahnya Tingkat pendidikan
ü Konflik berkepanjangan antara PT. GARAM dengan masyarakat / petani garam.
· Golongan Menengah Atas
ü Pengelolaan SDA yang kurang optimal; sehingga sumbangan terhadap PAD sangat minimal.
ü Industri perikanan yang sangat potensial namun kurang berkembang.
ü Industri pariwisata tidak berkembang dan tidak mampu menarik investasi dari sektor swasta; padahal potensinya luar biasa (pantai, wisata budaya/ziarah, upacara adat, keraton, pembuatan ukiran dan pembuatan batik).
ü UMKM kurang didukung permodalan dan manajemen; padahal potensinya sangat besar untuk dikembangkan (ukiran kayu; kerupuk, jamu, batik; koperasi dan industri kecil lainnya).
ü Kekurangan jumlah tenaga pendidik / guru yang berkualitas dan berkomitmen tinggi khususnya di daerah pedesaan dan kepulauan.
ü Rendahnya efisiensi dan efektfitas birokrasi pemerintahan.
4. KONSEP / PROGRAM KERJA STRATEGIS
Melihat kondisi yang ada saat ini serta review atas kondisi selama periode 10 tahun terakhir; prioritas program kerja strategis yang dibutuhkan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut ada 3 (tiga); yaitu :
(1). Optimalisasi APBD dengan mengurangi belanja rutin dan memperbesar anggaran pembangunan proyek-proyek yang bermanfaat bagi masyarakat banyak khususnya infrastruktur seperti jalan, jembatan, kelistrikan / energy, air bersih, pelabuhan, bandara dan lain-lain.
(2). Meningkatkan investasi swasta khususnya di sektor migas, perikanan dan pariwisata; dengan memanfaatkan networking dan usaha promosi yang intensif termasuk dalam point ini adalah optimalisasi potensi sumberdaya alam untuk meningkatkan PAD untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
(3). Peningkatan pendidikan kewirausahaan untuk menggerakkan ekonomi serta membuka lapangan kerja, peningkatan partisipasi publik dan pemberdayaan masyarakat dalam hal ini sangat diperlukan; termasuk peningkatan peran pondok pesantren yang merupakan pusat intelektual sekaligus benteng akhlak dan moral bangsa.
5. 3 (TIGA) PILAR KESEJAHTERAAN YANG DIJADIKAN TUJUAN :
· Ekonomi kerakyatan (pro-poor, pro-growth, pro-job).
· Pendidikan untuk peningkatan kualitas SDM.
· Layanan Kesehatan yang memadai.
6. 3 (TIGA) PILAR PEMBANGUNAN / AGEN PERUBAHAN
· Eksekutif
· Legislatif
· Yudikatif
3 (tiga) penyeimbang :
· Parpol
· Media
· Masyarakat Madani
7. 3 (TIGA) TUJUAN AKHIR
· Perubahan
· Kemajuan
· Kesejahteraan
8. 3 (TIGA) KATA KUNCI / SYARAT untuk mencapai 3 (tiga) tujuan tersebut :
· Kepemimpinan yang kuat namun amanah
· Akselerasi / percepatan dan terobosan-terobosan / kreatif.
· Kewirausahaan / entrepreneurship.
9. KONSEP PENGELOLAAN PEMERINTAHAN
“Strategi pembangunan berkelanjutan (sustainable development) dalam konteks kepala daerah sebagai CEO pada era otonomi daerah”
(Bupati sebagai CEO of Sumenep inc.)
3 kunci sukses pengelolaan pemerintahan seperti mengelola usaha (3M):
1. Money (modal; yang berasal dari APBD, APBN dan Investasi swasta).
2. Manning (Pengembangan SDM; recruitment, reward & punishment system, career development, training, performance appraisal)
3. Marketing (pemasaran, promosi, PR).
Ketiga hal tersebut harus ada management / pengelolaan yang baik (financial management, human resources management & marketing management); dimana management mengandung 3 (tiga) aspek:
· Perencanaan yang baik, rinci dan akurat
· Pengorganisasian sumberdaya yang ada (SDM, Financial, waktu)
· Kontrol / monitoring dan evaluasi / Review